Pilih mana? Jawabannya tentatif. Kalau menyinggung sistem peredaman apa yang paling bagus, air atau coil spring? keduanya tidak ada yg “paling” karena memiliki karakter dan kelebihan masing-masing. Simak ulasan Braderian berikut yuk!
Coil atau per lebih berat daripada air shock/tekanan udara karena bahan pembentuk nya yang bisa dikatakan lebih berbobot daripada air shock. Namun coil lebih tahan impact lebih besar ketimbang air shock karena bobot dan kekuatannya ketimbang air shock. Contohnya sepeda DH atau Freeride kebanyakan memakai fork atau rearshock dengan sistem peredaman coil ketimbang air.

Air shock lebih mudah dan familiar dalam pengaturan SAG, rebound dan compresion. Karena selain mengatur dari knob-knob shock, pengaturan bisa dengan mengukur Psi yang dibutuhkan, sedangkan untuk coil spring harus mencocokan spring rate, jenis dan mengatur panjang spring yang dibutuhkan.

Gerakan ayunan shock coil dan air berbeda, coil terasa lebih lembut dibanding air karena minusnya beberapa seal yang biasa ada di air shock sehingga pergerakan stanchion lebih leluasa. Dan durabilitas akan memenangkan coil spring ketimbang air spring (namun dalam skala harga dan tipe yang sama antar keduanya) karena seperti yang dijelaskan di awal bahwa coil lebih baik dalam menyerap impact dan berujung pada kekuatan dan durabilitas.
Semoga bisa memberi sedikit gambaran tentang air dan coil spring. Dan jangan lupa selalu ukur travel dan eye to eye sebelum memilih agar pas di sepeda sobat Braderian semua!
The choice is yours! (23)
0 comments on “COIL VS AIR SHOCK”